“Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan” (Efesus 4:30).
Kita tentu tahu bahwa Tuhan adalah Allah yang penuh kasih karunia, murah hati, dan panjang sabar. Namun bukan berarti kita menganggap kebaikan Tuhan ini sebagai sesuatu yang memang sudah selayaknya kita terima. Kita harus tahu bahwa Tuhan juga punya perasaan.
Tertulis di Yehezkiel 16:1-30, Tuhan mengatakan pada Yerusalem: kamu terbuang, diabaikan, bernasib malang. Walaupun mereka diabaikan, terbelenggu oleh dosa mereka tetapi Tuhan membasuh mereka dengan darah-Nya. Membungkus mereka dengan pakaian kebenaran. Memberkati dengan berlimpah-limpah. Tetapi apa yang terjadi waktu mereka sudah makmur? Mereka melupakan Tuhan! Sehingga membuat Tuhan terluka karena Yerusalem menyembah berhala.
Tuhan berduka, Dia bisa merasakan sedih, terluka, menderita, dan patah hati. Mengetahui ini, masihkah kita akan tetap acuh dalam segala situasi? Ketahuilah bahwa Tuhan merupakan ‘cinta pertama’ kita.
Dalam kitab Markus tertulis demikian, ‘Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu’, (Markus 12:29-30).
Kasihi Tuhan dengan segenap hati. Saat kita akan menjalin hubungan dengan seorang pria atau wanita, tanyakan perasaan Tuhan tentang dia. Ketika kita ingin beli rumah ini atau rumah itu, tanyakan perasaan Tuhan. Untuk segala sesuatu yang sedang kita kerjakan, perhatikan dahulu bagaimana kira-kira perasaan Tuhan. Bukan perasaan kita sendiri, bukan perasaan orang di sekitar, tapi hati Tuhan!
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari
berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati
oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.